Thursday, March 03, 2011

* Secebis rasa...*

Baru sebentar...
kulontar segugus kunci itu
selama ini pintu kukuhnya
tertutup rapat, serapat-rapatnya...
betapa pun sadisnya episod hidup
dibasahi gerimis hiba
merafak sejuta lara...





                                                         Kelesuan membelit jalur urat dan sendi
                                                         akhirnya...terpaksa kuakur...
                                                         sekujur tubuh tidak bermaya
                                                         selama ini kusaluti warna-warna meriah
                                                         senyum, gurau dan riang gembira
                                                         namun tiada sebesar zarah         
                                                         ku pertonton merah darah
                                                         merantai jiwa...




Baru seketika...
airmataku sederas, sedingin
hulu muara...
mengalir tanpa henti
bisu, sepi menyergapi...
terhiris tanpa suara
sedangkan jeritan kalbu terapung
menujah ke langit ke tujuh!


Bertahun-tahun kupamerkan potret misteri
seorang aku..!
teguh, ampuh, berambisi





namun masih...
kunci itu kemas dalam genggaman
esak tangis, hujanan duka
kupenjarakan di kamar itu
dengan harapan...
aku kan bisa berdramatisasi
menghidangkan kepasrahan buat kalian
biar diriku tampak kuat
memerah kudrat dan keringat
atas nama...hakikat...




Satu saat aku terlupa...
betapa tegarnya hati seorang aku...
pun aku cuma insan biasa!
Temanmu, ibumu, isterimu...
sesekali luntur kekuatannya
dibenam simfoni bisu...
hati berasa amat tergoncang
derai teguh...roboh menaranya...




Masih...
Segugus kunci hampir sedekad
kubawa berlari...
mengutip puing-puing intuisi hidup ini
bersandiwara bak insan sakti
beradiwira roman-roman sejarah
yang membingkai cermin diri
moga terlukis di benak kalian
hanya indah-indah tentang diriku
temanmu, ibumu, isterimu...
kerna kunci emosi tetap tidak kukongsi
dengan siapa pun
insan terhampir diri ini...





Kujulang setinggi awan
gamit rintih yang melanda
kuinjak segala dedebu duka
liar menerpa mata!
Untuk apalah dikongsi segalanya..
hanya sekadar merobekkan luka
pun demikiankah perkongsian rasa..?
Walhal hidup ini masih terlalu jauh
perjalanannya...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...