Sunday, March 20, 2011

Salam Terakhir... (coretan memori... Sabtu, 12 Mac, 2011 )





Mak...
hutang airmata yang kupujuk
dengan segala jerih payah
sejak tadi pagi
izinkanlah kulunasi tika ini
kini...
setelah kuyakini
kau sedang enak diulit mimpi...



Empangan pilu
yang kuempang kukuh
sejak siang hari
perlahan-lahan menggigit
tangkai memori..



Mak...
ketahuilah...
jauh di lubuk hati anakmu ini
alam sedar dan yakinku
dipalu hiba yang teramat
terpinga-pinga aku memasang telinga
apakah aku tersilap dengar..?
termangu-mangu aku merakamkan pesanan
apakah aku yang tersalah faham..?
benarkah engkau
yang menitipkan pesanan itu
aduhai emakku..?








Atas nama kasih dan sayangku
yang tidak seberapa ini
jika dibandingkan agungnya
tulus kasihmu...
usah kiranya hatiku
yang tinggal secebis ini diduga lagi...
Pesanmu yang amat menghiris
kau titip dengan senyuman
lagi sangat bersahaja
di hadapan cucumu,
puteri sulungku...



" Kalau atok atau nenek 'pergi' dulu...
orang yang tinggal nanti
termasuk mama awak
dah tentulah menangis...
jadi awak sebagai cucu sulung
dengar dan tengok elok-elok
'barang' yang nenek dah siapkan ini..."








"Ni alas tempat orang-orang
siapkan kain kafan
tuala kecil, tuala besar
masa orang mandikan jenazah...
Ni bantal sebagai pelapik kepala...
Kalau atok yang 'pergi'
ni kain khas untuk dia...
Kalau nenek dulu yang 'pejam mata'
ni kain batiknya...
Kain penutup keranda
guna yang warna hijau
bertulisan jawi ni..."



Ya Allah...Yang Maha Perkasa...
Betapa remuk redam hati kecil ini
mendengarnya
wahai wanita mulia!
Wanita berhati waja
yang telah melahir dan membesarkan aku
dengan penuh rela
tika ayah masih bertugas
dan jauh di mata...
Setia meminjamkan telinga
sudi meminjamkan bahu uzurmu
ketika anakmu ini
amat tidak berdaya..!


Emak...
maafkanlah anakmu yang cengeng ini...
saat teman-teman lain yang seusia diriku
berkongsi ceria dan bahagia
melayani hari tua ibubapa mereka...
aku sekadar mampu
berkongsi bebanan duka
dan kepedihan hidupku





Pun...
tanpa rungutan...
tanpa keluhan...
malah dihiasi sebening redup matamu
kedua tangan yang tidak segagah dulu
tetap menyambutnya penuh sendu...
tidak jemu-jemu...
meniupkan semangat dan dorongan padu
untukku..
melanjutkan gontainya langkah kaki
berteman anak-anak 'piatu' ini...








Emak...
bukan maksudku
menyangkal kebenaran ucap tuturmu...
"janganlah menangis...
mak cakap yang benar...
kan sunat hukumnya
kalau kita mengingati mati..."
tega benar bicaramu...


Wahai emakku...
satu persatu insan yang kukasihi
menjauh pergi...
tanpa pamit jua pesanan
meski...
bertahun-tahun sehingga kini
melodi perpisahan itu masih
berbekas dan membenamkan
kesan yang teramat dalam
ini kan pula membayangkan
abadinya 'pemergianmu'...








Mak...
ampunkan anakmu yang jahil ini
bukan niatku menongkah Takdir
sekadar lara hati
seorang aku...anakmu...
sirna daya andai terpaksa
mengucapkan Salam Terakhir...


(p/s : siapa tahu...melodi Salam Terakhir terlebih dahulu menjemputku...
        kerna...siapalah kita yang layak menduga Takdir..!)

3 comments:

  1. thanks for sharing...kalau 'pesanan mak' tu, kami dah lama terima pesan dari arwah atuk dan nyai tanyalah adik beradik kita yang lain2. tiap yg bernyawa, yg bersifat 'baharu' termasuk para nabi dan rasul pasti akan mati - pulang ke 'kholiq' nya. pernah dengar tak 'setiap tahun anak2 menyambut 'birthday' makin dekat jarak kita ke kubur'. betul sunat mengingati mati tapi wajib meninggalkan yg mungkar dan mendirikan syariat, mantapkan keimanan...wallahu'alam

    ReplyDelete
  2. aunty..sedih sangat..): harap aunty bersabar..yang hidup pasti akan mati..:'(

    ReplyDelete
  3. sis, tq for sharing....

    bang nal, mmg betul arwah atuk dan nyai dh titipkan pesan malah tak jemu bagi nasihat pd kita semua...

    utk akak dan abg2, andai ada masa lapang kita,jenguk2lah mak dan ayah di kg....sementara mereka ada lagi dan masih kenal kita semua...sementara mereka boleh berbual dan menitipkan pesan pd kita dan cucu2 mereka...mereka semakin uzur dan masih mengharapkan kedatangan anak2 dan keriangan cucu2 mereka..setiap hari,setiap awal pagi malahan kita pun masih tidur lagi, mereka dh memanjatkan doa utk kita sebagai anak2 mereka dan cucu2 mereka...

    kakta,good posting...sekurang2 nya mengingatkan kita juga pd mak dan ayah...

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...