Tuesday, March 27, 2012

Karma

>>>>>><<<<<

Roda hidup kembali sarat mengelilingi hati
bak bebola api terus berlegar tanpa henti
percikan nyala  yang kejam mengacah-ngacah
naskhah nirwana yang kian berkalih sejarah

Aduhai...

Umpama  ku dibidik peluru tak  bermata
panah beracun yang mengutus sumpahan puaka
sebilah damak yang ku kenali teramat
muncul ketika pernah ku terbujur tenat

Bergunung amarah di dada, percayalah...
tiada pernah sekelumit ku hantar kalungan doa
melihat dirimu merana, sedih dan tersiksa
kerana kasih abadi kekal ku pelihara



Sayang...

Bernafaslah dalam degupan jiwa tenteram
usah dibiarkan kesabaran hatimu direjam
tangan-tangan sasa seharusnya memilin kasih
bukan memaksa dirimu kaku menyimpul rintih

Keluhan demi keluhan kurasa berat dan tenat
meratah kepingan hati hingga ku tersasar jejak

Ya IIahi...Ya Rabbi...

Betapa kerdilnya hamba-Mu yang hina dina
tiada sudah karamnya hati meminta-minta

Demi
Kau yang yang menciptanya
dari tiada menjadi ada
dari ada menjadi berganda..!



Justeru kepada-Mu kutitip sekalung doa
doa yang kukarang dengan deraian airmata
terlalu banyak titis mutiara yang ku persia
sehingga titis terakhirnya tampak tiada berharga

Wahai Zat yang membenihkan seribu kasih
usah hendaknya membiarkan kami bersedih dan merintih
lenyap kudrat tanpa bimbingan hidayah
tanpa rahmat-Mu pastinya rumit dan payah

Ya Al-Latif...Ya Al-Khabir

simbahi sepuncak salju mendinginkan didih
aamiin...aamiin Ya As-Sami' Ya Al-Basir
ke hadrat asma-Mu tanpa mungkir

~~~~~~!!!!!~~~~~~
!!!!!~~~~~~!!!!!































Monday, March 26, 2012

RENUNGAN TERAKHIR



Anjakan waktu yang berlalu umpama desir angin...
pantas dan tidak berhenti
walau sedetik pun.

Ia seperti gelombang besar yang menghempas
tanpa mengira
sesiapa pun menjadi korban.

Kemunculannya...
sekadar mematuhi firman dari langit
yang menitahkannya berlaku.

Maka
atas dasar hamba yang hina
maka
berlakulah ia...

Jauh di sudut hati ku insafi
setiap yang terjadi
pasti akan terjadi
tanpa berupaya dimungkiri...

Betapa pun parahnya luka
hikmah-Nya yang menanti
tidak berkurang
tulus dan indah...

Subhanallah..!
Alhamdulillah..!












Sunday, March 25, 2012

Fauziah Latiff : Bukan Kemahuan Fikiran (HQ Audio)


Apa yang kau cari
apa yang kau rasai
meraut sejuta kalam yang ada
bertinta kecewa
hampa

Di manakah bayangan
bertaburkah impian
titis mutiara berguguran
di dasar suram
kenangan

Jauhnya berkelana
seluruh buana
lorong kalbu kelemasan
dihimpit janji
semalam




Friday, March 23, 2012

Elegi Hati


Melangkah ke pelabuhan ini
harapmu pelabuhan terakhir
untuk kau menyauh takdir

Kerdip neon yang kau pandang
kukuh bersemayam di pinggiran
bercahaya indah gemerlapan

Kau pun mengutip butir cengkerang
sambil ditemani pelangi petang
indah lugu menggamit perasaan



Tanpa mengerling lain pelabuhan
sangkamu tiada kelak berpapasan
sakitnya kerikil yang menikam

Manisnya redup senyuman
sejenak dirimu teralpakan
karma menunggu di hadapan

Pepasir lunak yang kau injak
menghidangkan racun setegar onak
berkalang sendu di setiap jejak

Tanpa sesaat kau menduga
tenteramnya hati bisa tercela
meredam duka ditusuk lara...









































Cinta itu adalah naluri yang sangat kudus
luhur...
Ia bisa mendatangkan bahagia dan derita
kepada pemiliknya.




Beruntunglah jika diberi kesempatan
untuk menyintai dan dicintai...

Saat jatuh cinta adalah detik terindah.
Apatah lagi jika cinta berbalas
dan
diri tidak bertepuk sebelah tangan.

Semuanya pasti tampak lunak, gemilang
bergetaran jiwa
dan tergugah seluruh rasa.



Namun perlu difikirkan sejenak...

Bila ada siang tentu disusuli malam kerana
Allah SWT
tidak menghadiahkan sesuatu tanpa cabaran.

Hanya mereka yang tabah, berlapang dada
dan sanggup menanggung risiko dapat menikmati
kebahagiaan yang diidam-idamkan.

Bak pepatah...
siapa menyemai dialah yang menuai.

Jika benih kasih jujur yang ditabur
dan dibelai sepenuh hati...seizin-Nya...
pasti bahagia akhirnya dimiliki.

Namun jika hari ini
kita tega melukakan
pasti suatu hari nanti
timbal balasnya kita dikecewakan...




~~ Bersama kita bermuhasabah ~~

Sememangnya ada cinta yang kabur
dan ada cinta yang luhur.

Maka pandai-pandailah mendengar suara hati
kerana lazimnya ia tidak berdusta...























Monday, March 19, 2012

Cinta Lara


Rentannya jiwa...
saat demi saat
detik bergilir masa

Bisakah kau lindungi
keluh kesah...pedih
yang merinai hati
dalam irama sedih.

Titis embunan sabar
yang kau tadah saban malam
di bejana jiwa

Berturap emas kencana
serasakan kosong
nihil...

Tanpa berbekas
biarpun sekecil hama.

Pada sayap malam
sering kau titip pesanan
bersungguh kau sangkut ilusi


Imajimu ditarah fantasi
sebungkah mimpi
di dalam jeriji diri




Sekilas indah kau pandang
senja berlegar di bibir awan
dan kau bermadah

Kekasih..!
Sesungguhnya akulah
pemburu cinta
bersedia untuk menghamba...

Dari kamar hati
tak jemu kau berkisah peri
janji tak berhujung
tanpa bertepi

Akhirnya tak kau endah
galau hatimu dijerat gundah

Kau kosongkan dada
mengusir duka pedih gelora
pun pernah terasa
hilang separuh nyawa

Temaram senja yang tiba
kau terlihat samar-samar
nubarimu disunting kasih-Nya
satu
milik Yang Maha Esa...















Sunday, March 18, 2012

Kembalilah...


Kembalilah ke dalam diri...

Ketika hati digali tanpa mengerti
senyuman di hujung bibirmu
melitupi hakikat duka itu

Apa yang ada...

Di sebalik tatapan mata
lesu bicara
kau setia menongkah
hijab sejuta rahsia

Rahsia duka yang kau hadapi
serentetan sejarah yang kau titi
apakah mungkin ada yang mengerti
tika hadirmu...
tak berharap simpati

Lantas...
Kembalilah ke dalam diri

Yakini milikmu bukan mimpi sedih
saat kau diabaikan
saat kau dilupakan
saat kau berasa terbuang

Percayalah pada diri
kembalilah ke dalam diri
jiwa ragamu tahan diuji




Sosok duka tak kelihatan
esak pilu derai tangisan
tersisih diri tanpa penghargaan
di luar pandang kasihnya insan

Kembalilah ke dalam nurani...

Seteguh waja besi kersani
jadikan Allah sebagai sandaran
kau limpahkan doa harapan

Ternyata Dia menjadi dambaan
hanya Allah sumber kekuatan
 merenjis ambar kebahagiaan...




















Kabut Sepi

Usah bergulir duhai airmata
demikian citra hati pernah merana
sepi hariku di pinggir rembulan
menongkat wajah renungi malam

Usah kau bercanda lagi
usahlah diremuk memori sepi
terungkap selaksa sendu di hati
mana mungkin bisa kau ubati!






Irama piluku yang menderu
terlahir dari lubuk suara hatiku
resah di lorong asa nan keliru
begitu pedihnya kenangan bertamu

Entahkan bisa kau menyelami
selaut airmata yang ku harungi
kalimah rindu tidak bertepi
semusim suram tiada terhenti




Karam



Puteri...

Nafasku terengah
melihat bahtera harapan
yang tenggelam

Perlahan-lahan
mendasari batu karang
di lautan dalam

Puteri...

Sesaat pastinya
tak bisa kau duga
pagar harapku yang roboh

Bunga-bunga bahagia
yang kubelai selama ini
di taman hati

Akhirnya
punah berserakan...

Biarpun cuma sekali
sudi kau menebar pandang
di enap samudera hatiku
yang bergelora

Akan tampaklah di matamu
ombak kalbuku yang keruh

Hadirlah


Ku terlihat cahaya
lewat kilauan yang fana
lirih menembusi sukma
saat batinku tersesat
di rimba duka

Hadirlah Kekasih
saat diriku terbenam
di dalam sujud yang panjang
kala belantara pasrahku
mengirim wangian rindu

Sirnanya merdu suara
mengalunkan baris kalam-Mu
luruhnya hijab Asma-Mu itu
ya al-Ghaffar...ya al-Qahhar

Mengapungkan semangatku
yang hampir tenggelam
laksana mimosa
di telapak tangan

Sedarkanlah aku
dari lamunan yang panjang
tika belati kelmarin
masih berdarah
agar sempat ku rawat
sebelum Kau
menjemputku pulang...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...