Tuesday, August 16, 2011

Harapan




Marcapada ini
tampaknya kau tekun sekali
menggembur batas rindu...
Kau kaup ramas butir sedu berbaur harapan
bertahun-tahun redam di ingatan...


Ahh...tiada teganya aku memandangmu
holistikmu bikin aku termangu...
kau larut tika rukuk dan sujud
memohon ke hadrat-Nya sambil menghimbau
berguni baja asa yang kau tabur...




Semua baja bahkan kau hitung
baja keringat kian mengosong
baja azam setinggi gunung
dan baja entiti impi...nun...
menyayup dan menjulang
sayang rupanya...
hingga kini tak terhitungkan!



Batas-batas nostalgik sempurna sudah kulihat
tapi kau masih terbongkok-bongkok setia
cantas ilalang kecil menubir degil
tukasmu bimbang lukai kaki mongel...
Rerumput terjal tidak keruan
kau cabut rakus, kau buang
bimbang tubuh comel bergulingan...


Lalu...
terbahak-bahaklah tawaku...
provokku bidas tata protektifmu
sedangkan hatiku sayu melihat ulahmu itu...



Kau lelah dimurkai kenangan
bagai sembilu menikam perasaan
sedang jemari tuamu
terus membelai kudup impian
cicir di pinggir batas iltizam..


...saling menyatu airmata sendu kausiram
berlembar doa ghalibnya siang dan malam
begitu...ceritera kau pemilik
ladang, gedung agam harapan
punah dirunduk taufan tiada ehsan
sedang kau ralit membelai benih impian
entah bila mungkin kesampaian...


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...