Ya Rabbi...
Buat ke sekian kalinya
aku terdampar di sini
di pinggir danau yang sepi
kosong tak berpenghuni
Ku lepaskan desah nafasku
sekian lama membeku bisu
terhimpit di jajaran waktu
Terlalu banyak yang ingin kulerai
namun kudratku terkapai-kapai
lantai nubari tiada memungkinkan
ku jelma walau satu keluhan
Bisikan hati yang berpintal-pintal
membelit realiti tidak tersangkal
Ya Mutakabbir..!
Sesungguhnya tiada ku perbandingkan
antara bahagia dan rias kehampaan...
Seperti si buta kehilangan tongkatnya
mendorong tubuhku teraba-raba
di terowong gelita mencari sinar
bak dian dihembus pawana gusar
Redup...tiada menenangkan
Tenteram...bukan mendamaikan
Hilang tetap bagai ku kehilangan
sebuah hakikat sejak Azali terakam
tika sesantun harap yang kecil dipersoalkan
dan doaku dibalas bhait keangkuhan..!
Parut luka yang pernah terkesan
tiada sesaat sudi diperhatikan
kelulah lidah merangkai tinta
tatkala kewujudan tiada diumpama
Ya Illahi Rabbi
cuma yang kupunya...
doa kudus tanpa wajah
membalut lara gurisan tabah
kelu lidahku...di mana aksara...
{Dedikasi buat: M.A.H.A.R}
diamlah diam
ReplyDeletebisulah bisu
hanya pada resah
hanya pada gelisah
tabirkan waktu dalam asma-NYA
tahniah...bait yg indah
ReplyDelete